Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang
membedakan suatu organisasi dari
organisasi-organisasi lainnya. Sistem
makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Budaya
organisasi adalah aturan kerja yang ada di organisasi yang akan menjadi
pegangan dari sumber daya manusia dalam menjalankan kewajibannya dan
nilai-nilai untuk berperilaku dalam organisasi. Nilai-nilai tersebut tercermin
dalam perilaku dan sikap mereka sehari-hari selama mereka berada dalam
organisasi tersebut dan sewaktu mewakili organisasi berhadapan dengan pihak
luar. Dengan kata budaya organisasi mencerminkan cara staf melakukan sesuatu
(membuat keputusan, melayani pasien, dan lain-lain) yang dapat
dilihat kasat mata dan dirasakan terutama oleh orang diluar organisasi
tersebut.
Fungsi
Budaya Organisasi
Budaya
organisasi menurut Tika (2006) memiliki beberapa fungsi yaitu:
1.
Sebagai batas pembeda terhadap
lingkungan, organisasi maupun kelompok lain.
2.
Sebagai perekat bagi staf dalam
suatu organisasi.
3.
Mempromosikan stabilitas sistem
sosial.
4.
Sebagai mekanisme kontrol dalam
memadu dan membentuk sikap serta perilaku staf.
5.
Sebagai integrator.
6.
Membentuk perilaku bagi para staf.
7.
Sebagai sarana untuk menyelesaikan
masalah-masalah pokok organisasi.
8.
Sebagai acuan dalam menyusun
perencanaan perusahaan.
9.
Sebagai alat komunikasi.
10.
Sebagai penghambat berinovasi.
Robbins
(2008) menyatakan bahwa budaya organisasi mempunyai beberapa fungsi dalam
organisasi yaitu memberi batasan untuk mendefinisikan peran sehingga
memperlihatkan perbedaan yang jelas antar organisasi, memberikan pengertian
identitas terhadap sesuatu yang lebih besar dibandingkan minat anggota
organisasi secara perorangan, menunjukkan stabilitas sistem sosial, memberikan
pengertian dan mekanisme pengendalian yang dapat dijadikan pedoman untuk
membentuk sikap dan perilaku anggota organisasi dan pada akhirnya budaya
organisasi dapat membentuk pola pikir dan perilaku anggota organisasi.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh kedua belah pihak, baik organisasi maupun para anggotanya. Manfaat tersebut adalah memberikan pedoman bagi tindakan pengambilan keputusan, mempertinggi komitmen organisasi, menambah perilaku konsistensi perilaku para anggota organisasi danmengurangi keraguan para anggota organisasi, karena budaya memberitahukan pada mereka sesuatu dilakukan dan dianggap penting (Mangkunegara, 2007).
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh kedua belah pihak, baik organisasi maupun para anggotanya. Manfaat tersebut adalah memberikan pedoman bagi tindakan pengambilan keputusan, mempertinggi komitmen organisasi, menambah perilaku konsistensi perilaku para anggota organisasi danmengurangi keraguan para anggota organisasi, karena budaya memberitahukan pada mereka sesuatu dilakukan dan dianggap penting (Mangkunegara, 2007).
Pembentukan
Budaya Organisasi
Robbins
(2008) berpendapat bahwa dibutuhkan waktu yang lama untuk pembentukan budaya
organisasi. Sekali terbentuk, budaya itu cenderung berakar, sehingga sukar bagi
para manager untuk mengubahnya.
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa budaya organisasi diturunkan dari filsafat pendiri, kemudian budaya ini sangat mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam merekrut/ mempekerjakan anggota organisasi. Tindakan dari manajemen puncak menentukan iklim umum dari perilaku yang dapat diterima baik dan tidak. Tingkat kesuksesan dalam mensosialisasikan budaya organisasi tergantung pada kecocokan nilai-nilai staf baru dengan nilai-nilai organisasi dalam proses seleksi maupun pada preferensi manajemen puncak akan metode-metode sosialisasi. |
Daftar Pustaka :
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi
2. http://www.kajianpustaka.com/2014/06/fungsi-dimensi-pembentukan-budaya-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar