Jumat, 24 Juli 2015

Desain & Struktur Organisasi

Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen, dan rentang kendali) menghasilkan struktur organisasi. Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.

a.         Formalisasi mengacu derajat di mana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan/pekerjaan di dalam organisasi.

b.        Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat di mana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak.

c.         Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.

Para peneliti dan praktisi manajemen berusaha untuk mengembangan pemahaman mengenai hubungan antar struktur dan kinerja, sikap, keefektifan, dan variabel lainnya.

Departementalisasi

Departementalisasi adalah upaya mengelompokan aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat diselenggarakan secara serempak. Divisi tenaga kerja menghasilkan spesialis yang memerlukan koordinasi. Koordinasi ini difasilitasi dengan mengelompokkan para spesialis bersama-sama dalam sejumlah departemen.

Terdapat dua dasar departementalisasi adalah:

a.         Departementalisasi Fungsional

Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan (tugas) sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. Pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan yaitu struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.

b.        Departementalisasi Divisional

Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi divisional atas dasar produk setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metode-metode pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah, kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah, regional atau geografis adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat di mana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya. Kebaikan-kebaikan struktur organisasi divisional dapat diperinci yaitu meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat, merempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas, dan tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik. Kelemahan-kelemahan struktur organisasi divisional antara lain adalah masalah duplikasi sumber daya dan peralatan ang tidak perlu, dan dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi.

Model-model Desain Organisasi

Model desain organisasi atau struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Model organisasi berdasarkan atas desain organisasi menurut Gibson (1994) ada 2 macam yaitu:

a.         Model organisasi mekanistik

Model organisasi mekanistik yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungsi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu:
-          Prinsip Spesialisasi -> Sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga individu & kelompok
-          Prinsip kesatuan arah ->  Semua pekerja dikelompokkan berdasarkan keahlian
-          Prinsip Wewenang & Tanggung jawab -> Manager harus mendapatkan wewenang  cukup untuk melaksanakan tanggung jawabnya
-          Prinsip rantai scalar -> susunan vertical pendelegasian wewenang dalam sebuah organisasi

b.        Model organisasi organik

Model organisasi organik menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi.
Model organisasi organik kontras dari model mekanistik. Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling mencolok antara kedua model itu berasal dari kriteria keefektifan yang berbeda yang ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.



Tabel Perbedaan Model Mekanistik dan Organik

No.
Model Organisasi Mekanistik
Model Organisasi Organik
1
Proses
kepemimpinan

tidak
Proses



kepemimpinan

mencakup
persepsi
tentang
mencakup

persepsi
tentang

keyakinan
dan
kepercayaan.
keyakina
dan
kepercayaan

Bawahan
merasa
tidak
bebas
antara
atasan
dan
bawahan

mendiskusikan masalah dengan
dalam
segala

persoalan.

atasan.







Bawahan

merasa

bebas









mendiskusikan masalah dengan









atasan.






2
Proses

motivasi

hanya
Proses
motivasi
berusaha

menyadap
motif

fisik,
rasa
menimbulkan motivasi melalui

aman, dan ekonomik
melalui
metode partisipasi.



perasaan takut dan sanksi.







3
Proses komunikasi berlangsung
Proses komunikasi berlangsung

sedemikian
rupa
sehingga
sedemikian

rupa
sehingga

informasi
mengalir
ke
bawah
informasi

mengalir
secara

cenderung
terganggu,

tidak
bebas
ke
seluruh
organisasi

akurat, dan dipandang dengan
yaitu  ke  atas,  kebawah  dan

rasa curiga.





kesamping.





4
Proses

interaksi

bersifat
Proses interaksi bersifat terbuka

tertutup dan terbatas.


dan ekstensif.



5
Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan

hanya terjadi di tingkat puncak.
dilaksanakan

di

semua









tingkatan

melalui

proses









kelompok.





6
Proses
penyusunan
tujuan
Proses
penyusunan
tujuan

dilakukan
di
tingkat
puncak
mendorong



timbulnya

organisasi
tanpa

mendorong
partisipasi

kelompok
untuk

adanya partisipasi.




menetapkan sasaran yang tinggi
7
Proses kendali dipusatkan dan
Proses
kendali
menyebar  ke

menekankan




upaya
seluruh


organisasi
dan

memperhalus
kesalahan
atas
menekankan

pemecahan

kekeliruan
yang terjadi.

masalah dan pengendalian diri









sendiri.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar